![]() |
Source: AnimeLore.id |
Animelore.id - Sebagai situs yang fokus membahas anime tidak mungkin kami membiarkan pengunjung kami tidak mengetahui sejarah anime itu sendiri. Pada artikel ini mari kita mundur seabad lamanya untuk memulai perjalanan anime hingga menjadi suatu fenomena seperti sekarang.
Pengertian Anime
Sederhananya, Anime (アニメ) adalah istilah atau sebutan khusus untuk semua animasi yang di produksi oleh Jepang. Istilah tersebut sudah menjadi seperti identitas karena perbedaan seni penggambarannya dengan animasi lain meskipun sebenarnya ada kemungkinan bahwa animasi tersebut berasal dari luar Jepang dan penggambarannya yang memang terinspirasi (Anime-influenced animation).Kata Anime sebenarnya merupakan kata serapan dari bahasa inggris yaitu Animation dan kemudian dilafalkan masyarakat Jepang menjadi Animeshon hingga akhirnya dipersingkat menjadi Anime saja.
Namun karena kita hanya perlu mengambil definisi dari Anime, maka kita akan membahas perbedaan Anime dan Animasi pada pembahasan yang akan datang.
Sejarah Anime
Anime Tertua (1906)
Jika kita mencari tahu apa anime tertua yang bisa dilacak maka jawaban yang bisa diberikan adalah Katsudou Sashin. Anime ini ditemukan bersamaan dengan 3 proyektor, 11 film 35 mm, dan 13 slide glass magic pada Desember 2004 oleh Natsuki Matsumoto (Ahli Ikonografi di Universitas Seni Osaka) melalui seorang pedagang barang bekas.Matsumoto dan ahli sejarah animasi Nobuyuki Tsugata memperkirakan bahwa Anime tersebut kemungkinan besar dibuat antara 1907 dan 1911 berdasarkan tanggal produksi pada proyektor yang ditemukan, hingga sekarang belum diketahui apa judul (kalau ada) dan siapa pembuat dari Anime ini.
Anime Pertama (1917)
Barulah pada sekitar tahun 1913 sejarah Anime Jepang mulai terlihat jelas melalui 'First Experiments in Animation' yang dilakukan Hekoten Shimokawa, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro. Dari eksperimen tersebut lahirlah Anime pertama berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki (Januari 1917) oleh Shimokawa dan masih berupa anime bisu berdurasi 5 menit dengan menghabiskan 6 bulan pengerjaan lamanya.Selain Anime Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki, masih banyak Anime yang merupakan hasil dari 'First Experiments in Animation' yang akan dirincikan pada tabel dibawah ini:
Spoiler:
1917 | Hekoten Shimokawa | Koichi Junichi | Kitayama Seitaro |
---|---|---|---|
Januari | Imokawa Mukuzo: Genkanban no Maki | ||
Februari | Dekobou Shingachou: Meian no Shippai | ||
Maret | |||
April | Chamebou Shin Gachou: Nomi Fuufu Shikaeshi no Maki | ||
Mei | Imokawa Mukuzo: Chuugaeri no Maki | 1. Yume no Jidousha, 2. Saru to Kani no Gassen |
|
Juni | Namakura Gatana | ||
Juli | 1. Itazura Post 2. Neko to Nezumi |
||
Agustus | 1. Chamebou Kuukijuu no Maki 2. Hanasaka Jijii |
||
September | |||
Oktober | 1. Chokin no Susume 2. Otogi Banashi: Bunbuku Chagama 3. Shita-kiri Suzume 4. Kachikachi Yama |
||
November | |||
Desember | |||
Tidak diketahui | 1. Bunten no maki 2. Onabe to kuroneko no maki |
Hanawa Hekonai Kappa matsuri | Chiri mo tsumoreba yama to naru |
1918 | |||
Januari | |||
Februari | Urashima Tarou | ||
Maret | 1. Momotarou 2. Kintarou 3. Issunboushi |
||
Kebanyakan anime diatas dibuat khusus untuk Studio yang sudah ada, seperti Tennenshoku Katsudō Shashin (Tenkatsu) dan Nikkatsu misalnya. Hingga di tahun 1921, Kitayama yang bekerja untuk Studio Nikkatsu memutuskan keluar untuk mendirikan Kitayama Eiga Seisakujo, studio Anime pertama di Jepang, Setelahnya Kouchi juga mengikuti jejaknya dan juga mendirikan studio animasinya sendiri, Sumikazu Eiga Sosakusha pada tahun 1923. Berbeda dengan teman seperjuangannya, Shimokawa harus pensiun karena masalah kesehatan yang ia alami.
Sayangnya, tidak banyak studio kecil yang bertahan selama dekade itu akibat masih sulitnya menghasilkan keuntungan dari anime serta Gempa Kanto yang sangat dahsyat dan menyebabkan banyak catatan informasi anime menjadi hilang.
Murata adalah animator cut-out yang terampil karena kualitas dan konsistensinya terhadap karyanya, seperti Taro-san no Kisha (1929) dan Oira no Yakyu (1930) dan Oira no Ski (1930) (Anime yang memiliki sekuel pertama)
Berbeda dengan Murata, Noburo Ofuji, adalah animator yang inovatif dan berani mengambil risiko kreatif. Noburo Ofuji yang merupakan salah satu anak didik Junichi. Ia berhasil membuat anime pertama yang menggunakan latar belakang musik berjudul Kujira (1927). Tiga tahun berselang, Ofuji kembali membuat pencapaian baru setelah Kuro Nyago (1930) berhasil menjadi film anime perdana yang menggunakan latar suara musik dan menyertakan dialog.
Hal tersebut merupakan sebuah kesuksesan yang perlu diapresiasi mengingat pada tahun-tahun sebelumnya anime masih berupa tontonan bisu yang dibantu oleh Benshi, seseorang yang berdiri didekat layar untuk menarasikan anime tersebut. namun beberapa penonton malah lebih tertarik terhadap Benshi dibanding animenya.
Melompat beberapa tahun setelahnya, dua animator unggulan jepang saat itu, Kenzo Masaoka dan Mitsuyo Seo berusaha meningkatkan kualitas anime ke tingkat yang lebih baik, tepat pada tahun 1935 muncullah Chagama Ondo (1935), hasil karya dari Kenzo Masaoka, anime sel pertama yang seluruhnya dibuat pada lembaran seluloid transparan yang saling berlapis dan latar belakang. Kemudian disusul oleh Mitsuyo Seo, orang pertama yang menggunakan teknik kamera multiplane pada Anime Ari-chan (1941) di tahun 1941.
Meski kedua hal tersebut terbilang sukses, namun inovasi semacam itu sulit untuk dilakukan karena memakan biaya yang lebih tinggi, karena itulah produksi anime pada saat itu sangat bergantung pada sponsor, dan mau tidak mau para animator lebih sering bekerja untuk untuk perusahaan dalam pembuatan iklan, film pendidikan untuk pemerintah, dan akhirnya karya propaganda untuk militer.
Yang paling terkenal adalah Dwilogi Anime Momotaro, yaitu Momotaro no Umiwashi (1943) berdurasi 37 menit dan sekuelnya, Momotaro: Umi no Shinpei (1945), yang tercatat sebagai film anime panjang karena berdurasi panjang, yaitu sekitar 72 menit. Anime tersebut diproduksi oleh perusahaan Shochiku dengan disutradarai Mitsuyo Seo.
Sedikit informasi sebelum pembuatan film anime Momotaro, pihak Kementerian Angkatan Laut merekomendasikan Mitsuyo sebuah film berjudul Fantasia, film dari Disney yang rilis tahun 1940. Terinspirasi dari film tersebut, ia berusaha memberikan mimpi dan harapan akan perdamaian kepada anak-anak melalui Anime Momotaro melalui karya Anime Momotaronya itu.
Lagu AIUEO pada Film tersebut juga diberi penghormatan dalam serial Kimba the White Lion (1965) karya Osamu Tezuka karena saat menontonnya ia sangat terharu hingga meneteskan air mata.
Hingga akhirnya film aslinya tersebut disita dan sengaja dihapus oleh pihak Amerika, untungnya salinan negatif anime tersebut berhasil ditemukan di gudang Shochiku pada tahun 1984 untuk kemudian produksi ulang.
Pada Tanggal 23 Januari 1948, Kenzo Masaoka bersama Zenjirō Yamamoto mendirikan studio anime dengan nama Nihon Doga Eiga, kemudian dibeli di tahun 1956 oleh Okawa Hiroshi, Presiden Toei Company (salah satu dari empat besar studio Jepang) saat itu dan mengubah namanya menjadi Toei Doga Co., Ltd. dengan ambisi menjadi ‘Disney Versi Timur’ setelah menonton Snow White. lalu perubahan nama terjadi sekali lagi di tahun 1998 menjadi Toei Animation seperti yang kita kenal sekarang.
Toei Animation kemudian membuat film anime warna berdurasi panjang pertama berjudul Hakujaden (1958), Film tersebut merupakan proyek besar Toei karena melibatkan sebanyak 13.590 staf (salah satunya Shigeyuki Hayashi yang masih berusia 17 tahun) dan hanya butuh delapan bulan untuk menyelesaikannya. Film ini menjadi upaya pertama Toei mewujudkan ambisinya.
Peranan kontribusi Toei Animation memang sangat besar pada industi Anime modern karena berani membebaskan animator dalam mengekspresikan idenya, dari hal tersebut banyak Animator tersohor mulai dikenal seperti Isao Takahata, Hayao Miyazaki, Mamoru Oshii, Shigeyuki Hayashi, bahkan Osamu Tezuka. Disamping itu teknik ‘Money Shot’ yang dipakai untuk meningkatkan kualitas animasi pada adegan penting anime dibanding adegan lain menjadi akar dari gaya Seri Anime hari ini.
Referensi:
Anime - Wikipedia
The First Japanese Animation Films in 1917 - Cartoon Research
Sayangnya, tidak banyak studio kecil yang bertahan selama dekade itu akibat masih sulitnya menghasilkan keuntungan dari anime serta Gempa Kanto yang sangat dahsyat dan menyebabkan banyak catatan informasi anime menjadi hilang.
Kebangkitan Anime
Meskipun berbagai rintangan terus datang silih berganti akibat dominasi animasi non-jepang, namun perkembangan anime masih terus berlanjut. Terbukti dari Kementerian Pendidikan yang akhirnya mulai mendukung para animator Jepang untuk memproduksi anime edukatif, sehingga dapat diputar di berbagai sekolah-sekolah, Salah duanya adalah Yasuji Murata dan Noburo Ofuji.Murata adalah animator cut-out yang terampil karena kualitas dan konsistensinya terhadap karyanya, seperti Taro-san no Kisha (1929) dan Oira no Yakyu (1930) dan Oira no Ski (1930) (Anime yang memiliki sekuel pertama)
Berbeda dengan Murata, Noburo Ofuji, adalah animator yang inovatif dan berani mengambil risiko kreatif. Noburo Ofuji yang merupakan salah satu anak didik Junichi. Ia berhasil membuat anime pertama yang menggunakan latar belakang musik berjudul Kujira (1927). Tiga tahun berselang, Ofuji kembali membuat pencapaian baru setelah Kuro Nyago (1930) berhasil menjadi film anime perdana yang menggunakan latar suara musik dan menyertakan dialog.
Beberapa sumber lain mengatakan kalau Chikara to Onna no Yo no Naka (1933) adalah Anime pertama yang menggunakan suara dan dialog karakter, namun semua salinan Anime tersebut hilang.
![]() |
Mitsuyo Seo |
![]() |
Noburo Ofuji |
![]() |
Yasuji Murata |
![]() |
Kenzo Masaoka |
Hal tersebut merupakan sebuah kesuksesan yang perlu diapresiasi mengingat pada tahun-tahun sebelumnya anime masih berupa tontonan bisu yang dibantu oleh Benshi, seseorang yang berdiri didekat layar untuk menarasikan anime tersebut. namun beberapa penonton malah lebih tertarik terhadap Benshi dibanding animenya.
Melompat beberapa tahun setelahnya, dua animator unggulan jepang saat itu, Kenzo Masaoka dan Mitsuyo Seo berusaha meningkatkan kualitas anime ke tingkat yang lebih baik, tepat pada tahun 1935 muncullah Chagama Ondo (1935), hasil karya dari Kenzo Masaoka, anime sel pertama yang seluruhnya dibuat pada lembaran seluloid transparan yang saling berlapis dan latar belakang. Kemudian disusul oleh Mitsuyo Seo, orang pertama yang menggunakan teknik kamera multiplane pada Anime Ari-chan (1941) di tahun 1941.
Meski kedua hal tersebut terbilang sukses, namun inovasi semacam itu sulit untuk dilakukan karena memakan biaya yang lebih tinggi, karena itulah produksi anime pada saat itu sangat bergantung pada sponsor, dan mau tidak mau para animator lebih sering bekerja untuk untuk perusahaan dalam pembuatan iklan, film pendidikan untuk pemerintah, dan akhirnya karya propaganda untuk militer.
Anime Dimasa Perang Dunia 2
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa tidak sedikit Animator yang bekerja untuk pemerintah. Hal Ini membuat animator didorong untuk menghasilkan anime propaganda yang diharapkan dapat memperkuat semangat Jepang.Yang paling terkenal adalah Dwilogi Anime Momotaro, yaitu Momotaro no Umiwashi (1943) berdurasi 37 menit dan sekuelnya, Momotaro: Umi no Shinpei (1945), yang tercatat sebagai film anime panjang karena berdurasi panjang, yaitu sekitar 72 menit. Anime tersebut diproduksi oleh perusahaan Shochiku dengan disutradarai Mitsuyo Seo.



Lagu AIUEO pada Film tersebut juga diberi penghormatan dalam serial Kimba the White Lion (1965) karya Osamu Tezuka karena saat menontonnya ia sangat terharu hingga meneteskan air mata.
Hingga akhirnya film aslinya tersebut disita dan sengaja dihapus oleh pihak Amerika, untungnya salinan negatif anime tersebut berhasil ditemukan di gudang Shochiku pada tahun 1984 untuk kemudian produksi ulang.
Berdirinya Studio Toei Animation
Setelah kekalahan Jepang di Perang Dunia 2, media Jepang lebih banyak dipengaruhi oleh Amerika Serikat, hal itu tentu membuat masyarakat diluar jepang mulai mengenal anime yang secara tidak langsung memberikan dampak positif terhadap perkembangannya. Disisi lain Disney yang menjadi kiblat Animasi Dunia pun juga ikut meramaikan pasar Animasi Jepang dan Banyak memberikan inspirasi pada Animator Jepang.Pada Tanggal 23 Januari 1948, Kenzo Masaoka bersama Zenjirō Yamamoto mendirikan studio anime dengan nama Nihon Doga Eiga, kemudian dibeli di tahun 1956 oleh Okawa Hiroshi, Presiden Toei Company (salah satu dari empat besar studio Jepang) saat itu dan mengubah namanya menjadi Toei Doga Co., Ltd. dengan ambisi menjadi ‘Disney Versi Timur’ setelah menonton Snow White. lalu perubahan nama terjadi sekali lagi di tahun 1998 menjadi Toei Animation seperti yang kita kenal sekarang.
![]() |
Logo Toei Animation |
Toei Animation kemudian membuat film anime warna berdurasi panjang pertama berjudul Hakujaden (1958), Film tersebut merupakan proyek besar Toei karena melibatkan sebanyak 13.590 staf (salah satunya Shigeyuki Hayashi yang masih berusia 17 tahun) dan hanya butuh delapan bulan untuk menyelesaikannya. Film ini menjadi upaya pertama Toei mewujudkan ambisinya.
Toei bahkan mengirim sebuah tim peneliti ke Amerika Serikat dan mengundang beberapa ahli ke Jepang sebagai pembimbing para staf baru. Hasilnya, mereka mampu menguasai sistem animasi Disney.
Hakujaden juga menjadi Anime pertama yang dirilis di Amerika Serikat bersama dengan Shounen Sarutobi Sasuke (1959) dan Saiyuuki di tahun 1961. Melihat kesuksesan yang didapat dari pasar barat Toei Animation menjadi lebih konsisten untuk menghasilkan Film anime baru setiap tahunnya. Hal itu juga mempengaruhi animator-animator lain.Peranan kontribusi Toei Animation memang sangat besar pada industi Anime modern karena berani membebaskan animator dalam mengekspresikan idenya, dari hal tersebut banyak Animator tersohor mulai dikenal seperti Isao Takahata, Hayao Miyazaki, Mamoru Oshii, Shigeyuki Hayashi, bahkan Osamu Tezuka. Disamping itu teknik ‘Money Shot’ yang dipakai untuk meningkatkan kualitas animasi pada adegan penting anime dibanding adegan lain menjadi akar dari gaya Seri Anime hari ini.
Osamu Tezuka, Mushi Production, Dan Tetsuwan Atom
Segera~Referensi:
Anime - Wikipedia
The First Japanese Animation Films in 1917 - Cartoon Research
Anime Industry Enthusiast